Layanan Kami

Keanggotaan Online
Read more
Post (Berita/Artikel)
Read more
Pendaftaran Anggota
Read more
Statistik
Read more
Survey
Read more
Pengaduan
Read more
iKutim
Read more
SRIKANDI
Read more

Berita Terkini

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur Berhasil Sajikan Seminar Kepustakawanan dengan Tema Strategi Pengembangan Perpustakaan di Era Digital

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur Berhasil Sajikan Seminar Kepustakawanan dengan Tema Strategi Pengembangan Perpustakaan di Era Digital Pada Tahun 2024

Dalam upayanya untuk terus mengembangkan dunia perpustakaan di era digital, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur sukses menyajikan sebuah seminar kepustakawanan pada tahun 2024. Seminar yang diadakan ini bertujuan untuk membahas strategi pengembangan perpustakaan di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.

Upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur dalam Menyajikan Seminar Kepustakawanan

Seminar kepustakawanan ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur dalam menjawab tantangan dan peluang yang ada di era digital. Seminar ini diadakan dengan tema "Strategi Pengembangan Perpustakaan di Era Digital" yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih.

Seminar ini dihadiri oleh tokoh-tokoh terkait bidang pustaka dan kepustakawanan, seperti perwakilan dari Bupati Kutai Timur ( Drs. H. Sudirman Latif, S.H., M.Si, Perguruan Tinggi, serta pihak-pihak terkait lainnya. Peserta seminar terdiri dari para pemangku kepentingan dalam pengembangan perpustakaan di Kabupaten Kutai Timur.

Mengangkat Isu-isu Terkini Terkait Pengembangan Perpustakaan di Era Digital

Seminar ini mengangkat isu-isu terkini terkait dengan pengembangan perpustakaan di era digital. Salah satu isu yang dibahas adalah bagaimana perpustakaan dapat mengadaptasi diri dengan perkembangan teknologi digital dalam menyediakan akses informasi yang lebih luas dan cepat kepada masyarakat.

Dalam seminar ini, para pemateri menjelaskan bahwa pengembangan perpustakaan di era digital juga harus memperhatikan aspek perlindungan data serta keamanan informasi. Keberadaan perpustakaan di era digital harus tetap memberikan layanan yang terpercaya dan mengutamakan privasi pengguna.

Selain itu, strategi pengembangan perpustakaan juga dikembangkan untuk memperluas akses kepada masyarakat yang belum memiliki akses internet. Dalam seminar ini, dipaparkan pula upaya untuk mendorong inklusi digital sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari perpustakaan di era digital.

Seminar ini juga membahas tentang kolaborasi antara perpustakaan dan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, perguruan tinggi, dan komunitas lainnya. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mengembangkan perpustakaan di era digital, di mana semua pihak saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mencapai tujuan yang sama.

Dalam seminar ini, banyak inovasi dan ide-ide baru yang dihasilkan untuk mengoptimalkan pengembangan perpustakaan di era digital. Para peserta seminar dapat belajar dari pengalaman dan praktik yang telah berhasil diimplementasikan di berbagai daerah.

Melalui seminar kepustakawanan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur berhasil memberikan wadah yang ideal bagi para pemangku kepentingan dalam pengembangan perpustakaan di era digital. Diharapkan dengan adanya seminar ini, pengembangan perpustakaan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Kesimpulan

Dalam rangka menghadapi perkembangan teknologi digital di era modern ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kutai Timur menyelenggarakan seminar kepustakawanan dengan tema "Strategi Pengembangan Perpustakaan di Era Digital". Seminar ini berhasil menghadirkan tokoh-tokoh terkait bidang pustaka dan kepustakawanan, serta membahas isu-isu terkini terkait pengembangan perpustakaan di era digital. Melalui seminar ini, diharapkan pengembangan perpustakaan di Kabupaten Kutai Timur dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Read More
Dispusip Kutim Akui Perpustakaan di Kecamatan dan Desa Masih Kekurangan Buku

Sangatta – Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispsip) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) H Akhmad Zais mengaku jika saat ini sejumlah Perpustakaan yang ada di Kecamatan dan Desa di Kutim, dipandang perlu untuk meningkatkan sarana prasarananya, terutama dalam hal meningkatkan minat baca masyarakat.
Berdasarkan data yang dimiliki Dispusip Kutim, jumlah buku di sejumlah perpustakaan di beberapa UPT Perpustakaan di Kecamatan hingga ke Desa-Desa, masih mengalami kekurangan stok Buku-buku.
“Masih kurang, karena rata-rata buku yang ada merupakan buku yang sudah lama,” Kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispsip) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) H Akhmad Zais saat ditemui di Ruang Kerjanya beberapa waktu yang lalu.
Karena itu, dirinya mengaku jika pihaknya juga sudah melakukan pendataan terkait kekurangan buku-buku yang ada di setiap UPT Perpustakaan maupun di Perpustakaan Desa dibawah naungan UPT Kecamatan.
“Kalau pendataan bukunya kami sendiri yang langsung melakukan pendataan sesuai dengan kondisi di lapangan, kalau untuk daerah perkotaan untuk pengadaan bukunya umum, tapi kalau di desa pengadaan bukunya lebih di utamakan ke pengembangan ilmu pengetahuan semisal bagimana cara menanam sawit dan buku-buku terkait pertanian dan peternakan,” Tuturnya
Dijelaskannya, untuk saat ini jumlah Perpustakaan yang ada di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 18 Perpustakaan yang terbagi kedalam 4 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Seperti UPT Sangatta membawahi, Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Bengalon dan Rantau Pulung.
Sementara UPT Sangkulirang membawahi Kecamatan Sangkulirang, Sandaran, Kaliorang, dan Karangan, Kaubun. Sedangkan UPT Muara Wahau membawahi Kecamatan Muara Wahau,  Kongbeng, dan Tellen. Selanjutnya UPT Muara Bengkal membawahi Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Batu Ampar, Long Mesangat, dan Busang.
“Dari ke 4 UPT yang membawahi beberapa kecamatan tersebut, masing-masing Kecamatannya masih membawahi beberapa Perpustakaan di Desa. Seperti UPT Muara Bengkal membawahi 18 perpustakaan Desa, UPT Muara Wahau membawahi 15 Perpustakaan Desa, UPT Sangatta membawahi 10 Perpustakaan Desa, UPT Sangkulirang mebawahi 3 perpustakaan Desa,” Ungkap H Akhmad Zais (ADV/KE)


https://kabaretam.comc/2022/11/01/dispusip-kutim-akui-perpustakaan-di-kecamatan-dan-desa-masih-kekurangan-buku/
 

Read More
Dispusip Kutim Gelar Bimtek Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI)

Sangatta – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Kamis (10/11/2022) menggelar  Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) bagi sejumlah admin di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Pencatatan Surat Se Kabupaten Kutai Timur. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Staf Ahli Masyarakat Admumham Setkab Kutim Roma Malau dan mengahadrikannarasumber dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Sri Wulandari dan Tim, serta peserta Bimtek dari perwakilan masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kutai Timur.
Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Masyarakat Admumham Setkab Kutim Roma Malau mengatakan kearsipan adalah dokumentasi informasi yang harus terjaga dengan baik pengelolaannya dan pengembangannya wajib dikembangkan di instansi OPD.
“Jadi ini elemen penting secara garis besar sebagai bagian indikator yang harus dipenuhi dan dijalankan yakni SDM admin OPD dan pencatat surat sehingga mempercepat proses kearsipan terintegrasi dapat tuntas diselesaikan,”Ucapnya saat memberikan sambutan
Adapun penggunaan aplikasi SRIKANDI sebagai aplikasi umum instansi pemerintah dinilai sebagai bentuk penguatan kualitas dalam bidang kearsipan serta mengoptimalkan dalam melindungi kepentingan hak data rakyat.
“Mengingat pentingnya bimtek aplikasi SRIKANDI ini, kami minta agar peserta sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai kegiatan ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Kearsipan Dispusip Kutim Yayu Eka Sari mengutarakan jika aplikasi SRIKANDI merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 dimana regulasinya diimplementasikan sebagai salah satu aplikasi umum yang telah ditetapkan oleh Kemenkominfo RI dan telah dikembangkan oleh ANRI untuk memenuhi kebutuhan pembuatan surat menyurat dan arsip elektronik secara online serta terintegrasi.
“Jadi kami menginisiasi bimtek SRIKANDI untuk menyinergikan sekaligus mewujudkan reformasi birokrasi tata kelola pemerintah yang baik, efisien dan memberikan pelayanan prima. Jadi golnya para admin OPD dan pencatat surat bisa mempercepat kearsipan kedinasan sesuai target dalam pengambilan keputusan terbaik,” tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Penyelenggaraan Kearsipan Daerah Wilayah I Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Sri Wulandari memaparkan jika aplikasi SRIKANDI merupakan setiap informasi berbasis analog dan digital yang dapat terekam dengan baik sehingga nantinya akan menjadi bukti akuntabilitas dan memori kolektif bangsa. Untuk itu, kearsipan harus terus mengikuti perkembangan zaman dan melakukan perubahan utamanya dalam penerapan SPBE.
“Memasuki era disruptif, kita dituntut melakukan perubahan yang cepat. Ini sebuah lompatan dalam kearsipan SPBE,” ujarnya.
Sri Wulandari juga menerangkan bahwa aplikasi SRIKANDI pada dasarnya merupakan integrasi antara pengelolaan arsip dinamis secara instansional berbasis digital melalui aplikasi SIKD dan secara nasional pada kementerian lembaga dan pemerintah daerah.
Menurutnya, pengelolaan arsip dibutuhkan arsiparis yang handal melalui uji kompetensi dan sertifikasi.
“Aplikasi SRIKANDI sudah diberlakukan secara nasional dan mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” urainya. (ADV)


https://kabaretam.com/2022/11/10/dispusip-kutim-gelar-bimtek-sistem-informasi-kearsipan-dinamis-terintegrasi-srikandi/
 

Read More
Tingkatkan Minat Baca, Mobil Perpustakaan Dispusip Kutim Tiap Hari Keliling

SangattaSangatta – Meski zaman dan teknologi terus berkembang, bukan berarti mobil perpustakaan keliling yang sempat tenar pada masanya menjadi hilang. Hingga saat ini, Mobil Perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kutim masih terus beroperasi dan menjadi garda terdepan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, baik mulai dari anak-anak hingga orang Dewasa.
Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Perpustakaan, H Akhmad Zais mengatakan hingga saat ini ada tiga unit mobil perpustakaan keliling milik Dispusip Kutim yang setiap harinya berkeliling di Kota Sangatta untuk menjangkau sekolah-sekolah maupun di acara kampung-kampung dongeng.
“Dalam satu minggu kadang full beroperasi, Kadang-kadang hari sabtu dan minggu harus kelapangan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan kampung dogeng,” Kata H Akhmad Zais
Menurutnya layanan perpustakaan keliling ini setiap harinya terkadang tidak menentu harus menjangkau wilayah mana saja. Pasalnya setiap harinya terkadang ada panggilan dari masyarakat yang membutuhkan. Sehingga harus di jadwal.
“Kadang mereka yang undang kita untuk menghadiri acara mereka. Atau semisal ada kegiatan di Folder, di Folder kita datangi kesana atau semacam ada kegiatan pameran kita datangi juga. Jadi tidak menentu harus menjangkau wilayah mana saja setiap harinya. Cuman harus tetap di masukkan kedalam jadwal kita, tapi bisa berubah-ubah” Tuturnya
Ditambahkannya, mobil perpustakaan keliling disiapkan oleh Dispusip Kutim bisa menjangkau pemukiman warga hingga ke gang – gang dan berjalan secara mobile. Adapun layanan yang disiapkan di mobil perpustakaan keliling ini diantaranya seperti buku, televisi, Audio untuk menayangkan film anak, serta memiliki jaringan internet.
Lebih lanjut, H Akhmad Zais menambahkan namun yang menjadi permasalahan dalam pengoperasian mobil perpustakaan keliling saat ini adalah harga bahan bakar minyaknya yang sudah naik, sementara anggaran yang sudah disiapkan oleh Dispusip Kutim masih berpatokan pada harga yang lama, sehingga harus menyesuaikan dengan harga yang terbaru.
“Memang ketika ada perubahan harga kita harus menyesuaikan harga, cuman uangnya tetap liternya pasti berkurang, jadi otomatis jika seandainya mobil perpustakaan bisa berkeliling 7 kali dalam satu minggu, mungkin bisa berkurang hanya 6 kali.” Tutupnya (ADV/KE)

https://kabaretam.com/2022/11/02/tingkatkan-minat-baca-mobil-perpustakaan-dispusip-kutim-tiap-hari-keliling-sangatta/
 

Read More

Koleksi Galeri

Koleksi Galeri Perpustakaan Kutai Timur

SosialMedia

Instagram, Facebook, Twitter Widget